PT Realita Timur Perkasa Pandang Enteng, Abaikan Keselamatan dan Kesehatan Pekerja Proyek Pembangun Dermaga Munte

oleh
Para pekerja proyek dermaga Munte dibiarkan bekerja tanpa APD.
Para pekerja proyek dermaga Munte dibiarkan bekerja tanpa APD.

Minahasa Utara, www.inspirasikawanua.com – Tentang Informasi terkait dengan adanya indikasi pandang enteng atau kelalaian dari PT Realita Timur Perkasa terhadap keselamatan dan kesehatan sejumlah pekerja di proyek pembangunan dermaga berbanderol Rp19,4 miliar, ternyata benar adanya.

Temuan di lapangan terhadap proyek yang berlokasi di desa Munte, Kecamatan Likupang Barat, Kabupaten Minahasa Utara (Minut) itu memperlihatkan sejumlah pekerja tidak diperlengkapi dengan alat pelindung diri (APD) yang lengkap dalam bekerja.
Bahkan, beberapa di antara para pekerja hanya menggunakan sendal jepit saat bekerja.

“Ini sungguh miris mengingat perkerjaan tersebut merupakan proyek yang bersumber dari APBN,” kata sumber yang meminta namanya tidak dipublis, Rabu (16/11/2022).

Dikatakannya lagi, tidak ada alasan yang membenarkan bagi para kontraktor yang mengabaikan K3.

Baca juga:  Manado Terpilih Laksanakan GN 1000 Startup Digital, Wagub Kandouw : Kaum Milenial Pembawa Perubahan

“Ini menyangkut keselamatan serta kesehatan kerja sehingga sifatnya wajib bagi kontraktor memperkerjakan pekerja yang telah dilengkapi dengan APD, jangan nanti sudah terjadi musibah baru mencari-cari alasan,” sindirnya.

Akan hal ini, pihak pengelola proyek melalui Project Manager Refdy Pangkey ST, tidak menampik hal itu. Namun ia berkelit jika pihaknya sudah beberapa kali menginformasikan kepada para pekerja agar menggunakan APD sebagai penunjang K3.

“Persoalannya di sini adalah para pekerja ini bandel. Bahkan, mereka (Pekerja) mengaku lebih nyaman bekerja tanpa sepatu dan kelengkapan APD lainnya,” kelit Pangkey.

Menariknya, pada kesempatan itu ia juga mengaku tak segan-segan memulangkan pekerja yang tidak mengabaikan standar K3.

Baca juga:  May Day 2021, Gubernur OD Apresiasi Peran Buruh dalam Pembangunan Sulut

Hanya saja kenyataannya tidak demikian, beberapa pekerja justru nampak dibiarkan bekerja tanpa APD lengkap meski sedang dalam pengawasan konsultan pekerjaan.

“Memang itulah yang terjadi di lapangan, kadang-kadang ada satu dua pekerja yang abai,” akunya sembari menyebutkan jika ada beberapa pekerja yang mengalami kecelakaan namun masih dalam kategori ringan.

“Sejauh hanya kecebur ke laut, dan syukurlah mereka bisa berenang,” sebut Pangkey sembari tertawa.

Sekadar diketahui, proyek dengan anggaran bersumber dari APBN ini sempat terhenti dikerjakan oleh kontraktor sebelumnya karena terindikasi bermasalah. Proyek ini berupa pekerjaan pembangunan dermaga sepanjang 120 meter. (Josua)

Loading

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Inspirasi Kawanua di saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *