Dari Fakta yang Ada, Perekonomian Indonesia Alami Kemajuan

oleh

Manado – Dulu kalau saya mau datang ke Totabuan Boltim perjalanan itu rasanya berat sekali, karena jalan yang berlubang-lubang dan tidak berani jalan malam, sekarang sudah beda jalan sudah mulus dan terawat, jalan-jalan desa juga umumnya sudah menggunakan paving blok, bahkan di pinggir pantai ini pun ada kafe dengan pilihan makanan dan minuman seperti kota besar. Kalau saya mau beli coklat yang berasa teh hijau, dulu harus titip teman dari Jepang, tapi sekarang di sepanjang jalan ada gerai mini markert, bisa beli disitu. Jadi dari fakta yang ada harusnya kita harus bahwa perekonomian mengalami kemajuan.

ML Denny Tewu, calon DPD RI 2019-2024 nomor urut 34 dapil Sulut mengulang cerita pengalamannya bicara dengan salah satu simpatisan di salah satu wilayah Boltim Sulut yang bertanya tentang pendapat dia melihat perekonomian di Sulut saat ini.

Baca juga:  TPID Provinsi Sulut Lakukan Pengawasan dan Pemantauan Harga dan Stok Sembako di Pasar Tradisional

“Simpatisan itu mengakui dan setuju dengan pendapat saya,” lanjut Denny yang sejak memimpin PDS dulu slogannya tidak pernah berubah, yakni ‘Damai negeriku, Sejahtera Bangsaku’. Makna Sejahtera bagi Rakyat Indonesia, sambung dia, adalah Kesehatan terjamin, Pekerjaan terjamin, Pendidikan terjamin, Perumahan bagi yang susah tersedia, -Infrastrukur jalan terjamin, infrastruktur Listrik dan Air terjamin, Infrastruktur Internet dsb tersedia. Hingga juga tersedia santunan dari Pemerintah setempat untuk keluarga yang meninggal. Jadi kalau negara kita sudah damai dan sejahtera, lalu masih ada yang miskin, itu berarti memang pilihannya karena malas atau gengsi untuk bekerja atau berusaha.

Doktor Bisnis Manajemen Akuntansi ini meyakini, bahwa kalau sesama anak bangsa bisa menjaga kerukunan berbangsa dan bernegara maka sejahterahlah bangsa kita, damai sejahterahlah Indonesia, dan bahkan bukan angan-angan di tahun 2030 nanti Indonesia bisa menjadi 5 besar negara terkaya di dunia, dan itu sebentar lagi.

Baca juga:  Di Ajang TEI, Mitra Binaan LPEI Raih Penghargaan Primaniyatra 2022

Jika saat ini masih saja terlihat sikap bermusuhan dalam melihat Indonesia, menurut Denny, seharusnya setiap orang dapat memahami bahwa perbedaan adalah anugerah Tuhan tanpa harus saling menyalahkan atau tersaingi bahkan merasa lebih dari yang lain, dan itu adalah makna kehidupan yang hakiki bagi kita yang menganut Bhineka Tunggal Ika.

“Ada pribahasa ‘Guru kencing berdiri, murid kencing berlari’, artinya sebagai tokoh masyarakat, tokoh agama, pemimpin di bidang apapun berilah teladan dimulai dari diri sendiri. Amalkan Berdamai dengan Tuhan dan Berdamai dengan Sesama dan diri sendiri karena itulah inti dari ajaran Pancasila menuju Persatuan Indonesia hingga keadilan sosiali bagi seluruh Indonesia yang damai sejahtera dengan semangat Bhineka Tungga Ika dalam bingkai NKRI,” ajak penerima penghargaan Pemimpin Pancasila tahun 2010 ini. (Admin)

Loading