Inspirasikawanua.com – Minahasa Utara, Memenangkan hati 162.495 pemilih yang ada di 10 Kecamatan di Kabupaten Minahasa Utara bukan merupakan hal yang mudah.
Pasalnya, untuk merebut simpati hati 82.003 pria dan 80.492 perempuan yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap Hasil
Perbaikan (DPTHP) Januari 2019 ini, diperlukan strategi khusus untuk
merebut kepercayaan konstituen yang ada di Kabupaten yang hari ini
tepat berhari ulang tahun ke 16.
Kabupaten yang relatif masih seumur jagung, namun memiliki potensi besar untuk berkembang maju karena kekayaan alam dan lokasi yang strategis.
Putra Tonsea, Carry Mumbunan yang dikenal dengan jargon ‘Manjo
Beking Minut Lebe Bagus’ ini, tak kenal lelah meminta pendapat ataupun berdiskusi dengan berbagai lapisan masyarakat di Minahasa Utara untuk mendapatkan gambaran wilayah sembari ikut mencari pemimpin Minut yang ideal untuk menjawab tantangan kedepan.
Setelah pertemuan dengan mantan Bupati Minut Sompie Singal,
kemudian dengan salah satu kandidat yang digadang-gadang akan maju dalam Pilbup Minut Kepala Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Minahasa Utara Sammy Dondokambey dan Asisten III yang juga Wakil Ketua PKB sinode GMIM Rivino Dondokambey, Carry sapaan akrab Mumbunan, juga berdiskusi dengan sejumlah masyarakat di Kecamatan Kema dan Pulau Mantehage untuk menangkap permasalahan dan harapan riil dilapangan.
Kali ini Carry berdiskusi tentang Minahasa Utara dengan Tokoh Tonsea yang pengalaman pemerintahan dan kepemimpinannya telah teruji, yakni Ramoy Markus Luntungan (RML) saat keduanya bertemu di gedung Lemhannas RI di Jakarta beberapa waktu lalu.
RML julukan akrabnya yang baru saja berhari ulang tahun 19 November kemarin nampak antusias dengan Anak Pal Tunjung Airmadidi yang mempunyai komitmen tinggi ingin memajukan Kabupaten Minut kedepan.
Dari hal besar sampai yang terkecil tidak luput dari pembahasan kedua
tokoh yang ternyata murni ingin meningkatkan taraf hidup warga Minut tanpa embel-embel lainnya.
Hampir 2 jam RML dan CM mengupas apa yang harus dilakukan untuk membangun Minut agar apa yang dicita-citakan oleh para pendiri Kabupaten ini dengan memekarkan diri 16 tahun lalu
segera terwujud.
Banyak kesamaan cara pandang keduanya dalam mengedepankan pemerintahan yang bersih dan melayani masyarakat Minut. Mengangkat potensi Minut dan menawarkan kepemimpinan yang berubah dan berbuah.
“Saya merasa bertanggung jawab untuk melanjutkan impian besar
Almarhumah Kakak saya Elda Mumbunan agar Minut menjadi barometer keberhasilan dibanding dengan daerah lain yang baru dimekarkan. Banyak masukan dan pemikiran Pak Ramoy sebagai mantan birokrat andal untuk bagaimana membangun Minut yang kaya dengan sumber daya alamnya agar bisa dikelola dengan baik,” ujar Mumbunan kepada Media ini.
Lanjutnya, masih banyak tokoh dan sesepuh di bumi Klabat yang perlu Ia temui dilapangan untuk mendapatkan lebih banyak masukan lagi.
“Masih banyak tokoh dan sesepuh di Minut ini yang perlu saya temui
dilapangan untuk mendapatkan lebih banyak masukan, namun dari diskusi panjang dengan pak Ramoy saya jadi memahami konsep kepemimpinan yang beliau dengungkan yaitu kepemimpinan yang berubah dan berbuah, kepemimpinan yang memiliki harapan perubahan dan memberi hasil positif untuk masyarakat. Itu sebuah ajakan kepada semua elemen masyarakat untuk bersama merubah Minut menjadi lebih bagus. Jadi kami itu sejalan, terima kasih untuk orang-orang hebat yang sudah mau bertemu, berdiskusi dan memberikan masukan tentang Minut,” imbuh Mumbunan seraya mengucapkan selamat Hari Ulang Tahun ke16 yang jatuh tepat pada hari ini untuk seluruh warga Minahasa Utara.(WIL/Josua)