
Manado, Inspirasikawanua.com – Pandemi Covid 19 yang sedang mewabah saat ini, telah mengganggu perekonomian semua negara.
Hal itu menyebabkan sejumlah negara menerapkan social distancing hingga lockdawn untuk menekan penyebaran virus tersebut.
Menurut pengamat ekonomi Sulut Gerdi Worang, kejadian ini harus disikapi dengan bijak oleh semua orang.
“Kondisi ini terjadi di semua negara yang terjangkit virus Corona, sehingga mempengaruhi perekonomian. Tapi pemerintah harus segera mengambil kebijakan agar menjamin ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat, begitu juga masyarakat tidak usah terlalu panik dengan melakukan pembelian bahan makanan serta peralatan kesehatan lainnya untuk ditimbun. Ketersediaan pangan khususnya di Sulawesi Utara masih sangat terjaga hingga 10-11 bulan mendatang,” ujar Gerdi Worang saat bersua wartawan media ini beberapa waktu lalu.
Putra Tonsea ini juga mengatakan, kondisi perekonomian di Sulawesi Utara yang terganggu adalah masyarakat ekonomi bawah yang penghasilannya di peroleh secara harian.
“Para pekerja harian pasti sangat terganggu perekonomiannya dengan pembatasan yang diterapkan, tapi ini sifatnya hanya sementara dan diharapkan masyarakat mentaati himbauan pemerintah,” kata Worang yang juga Komisaris di BSG ini.
Lebih lanjut, Worang menilai bahwa kebijakan Lockdawn belum tepat di lakukan di Indonesia.
“Kita tidak siap dalam tata kelola, SDM belum mendukung untuk itu (Lockdawn). Dan pasti akan menggunakan dana yang sangat besar dalam membiayai kebutuhan bila hal tersebut dilaksanakan,” pungkasnya.
Dirinya optimis, perekonomian dunia bakal segera membaik beberapa bulan lagi.
“Kondisi di Wuhan sebagai tempat pertama kali virus ini menyebar, saat ini sudah mulai normal seiiring dengan ditemukannya beberapa obat yang bisa mengatasi virus Corona. Bila pemerintah bergerak cepat mengatasi penyebaran Covid 19 ini, maka semua agenda pembangunan akan segera berlanjut untuk menunjang kegiatan perekonomian,” kuncinya. (Maycle)