Manado,www.inspirasikawanua.com – Sebagai bentuk kepedulian kepada pekerja rentan, khususnya di lingkungan Gereja Masehi Injili Minahasa (GMIM), Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) memberikan perlindungan BPJS bagi pekerja sosial keagamaan yang meliputi jaminan kematian dan kecelakaan kerja.
Gubernur Olly Dondokambey menyatakan bahwa keberadaan kostor dan pegawai gereja layak mendapatkan perlindungan BPJS Ketenagakerjaan.
“Kalau di GMIM, jumlah Pelsus (pelayan khusus-red) kurang lebih ada 26 ribu, pekerja keagamaan ada 15 ribu. Jadi total 42 ribu lebih yang dicover oleh BPJS Tenaga Kerja (BPJamsostek-red),” ucap Gubernur saat hadir di sela-sela kegiatan Pembinaan Pegawai Gereja, Jemaat Wilayah dan Kostor GMIM di Christian Center Manado, pada Rabu (07/02/2024).
Olly menyatakan rasa syukur, karena dapat dipertemukan dengan seluruh pekerja sosial keagamaan.
“Acara ini dapat berlangsung atas tuntunan dan perkenanan Tuhan Yesus Kristus. Di mana kita semua telah diberikan kesehatan yang prima sehingga bisa bertemu. Sebab baru kali ini ada agenda pertemuan dengan kostor dan pegawai gereja yang dilaksanakan di Christian Center walaupun bagunannya belum kelar,” ungkap Gubernur Olly.
Olly, atas nama Pemprov Sulut menyatakan terima kasih atas peran kostor dan pegawai gereja.
“Saya atas nama Pemprov Sulut berterima kasih dengan kegiatan ini, yang merupakan kerja sama Badan Pekerja Majelis Sinode GMIM dan seluruh aparat sampai pekerja gereja yang saling topang menopang sehingga program pemerintah dapat berjalan dengan baik,” tukasnya.
Tentunya dengan program pemerintah yang berjalan baik, sebut Olly, maka sebagai warga gereja harus saling topang menopang. Jangan cuma tanya mana tetapi juga napa (ini-red).
“Dalam kehidupan harus ada take and give.
Kita harus topang menopang. Karena kalau tidak ditopang maka akan patah tiang dan miring bangunan. Tetapi kalau kokoh, karena bangunan tersebut ditopang penuh,” ujarnya sembari menambahkan keberadaan Pemprov Sulut kokoh karena mendapat support dan dukungan semua pihak.
“Pemprov Sulut juga kokoh karena ditopang oleh seluruh aparat anggota jemaat GMIM. Memang ada juga yang tidak menopang,” ujarnya.
Supaya tetap kuat, lanjut Olly, harus semangat bersatu dan terus saling topang menopang. “Agar supaya GMIM betul-betul menjadi harapan bagi kita semua dan generasi selanjutnya,” serunya.
Memasuki periode tahun politik, Olly mengingatkan agar warga gereja bijak saat menggunakan hak pilihnya.
“Terutama di tahun politik saat ini, kita akan turut menentukan 10 tahun ke depan. Kalau kita bisa memilih dengan baik, maka 10 tahun ke depan anak-anak kita sudah besar,” tukasnya.
Baru baru ini, Pemprov Sulut, ungkap Gubernut Olly telah melepas tenaga kerja lulusan SMK untuk bekerja ke Jepang.
Olly kembali menegaskan sebagai warga gereja untuk selalu saling topang. “Dalam kehidupan topang menopang itu adalah akarnya. Bukan hanya di kalangan pendeta tetapi juga di lingkungan kostor dan pegawai gereja,” ucap Olly.
Ia juga mengajak untuk melaksanakan tugas panggilan gereja atau yang dikenal dengan tri tugas panggilan gereja.
“Menjadi tugas tanggung jawab kita sebagai warga gereja, harus mengamalkan tri tugas panggilan gereja. Apa itu, bersaksi, melayani dan mengabarkan Injil. Jabarkan dalam kehidupan supaya lengkap dan harus dijalani dengan baik,” serunya.
Kegiatan diawali dengan ibadah yang dipimpin Pdt Dolf Katuuk Wenas, yang adalah Ketua Bidang Misi dan Hubungan Kerja Sama Sinode GMIM.
Turut hadir, Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode GMIM Pdt Dr Herin Arina MTh, dan jajaran BPMS GMIM, ketua wilayah, Sekdaprov Sulut Steve Kepel, para pendeta, kostor, pegawai gereja jemaat dan wilayah se GMIM.(Advertorial Diskominfo Sulut)