Manado, www.inspirasikawanua.com – Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi Manado menggelar Seminar yang bertajuk “The Knowledge Wave” Hubungan Ekonomi dan Politik Luar Negeri Indonesia, pada Kamis (13/2/2025) siang bertempat di Gedung PASCASARJANA FEB Unsrat.
Kegiatan dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerjasama FEB Unsrat, Lawren Julio Rumokoy, SE., MM., GradDip., PhD, dan sebagai pembicara utama dalam seminar ini, yakni Theophillus F. Waluyo, yang saat ini menjabat sebagai Diplomat RI di Direktorat Eropa II Kemlu (2025 – Sekarang).
Sementara itu, Kepala Program Studi S1 Manajemen FEB Unsrat Frederik G. Worang., SE. BSBA. MCOM. PHD mengungkapkan melalui seminar ini bisa menambah wawasan kepada mahasiswa FEB dan FISIPOL Unsrat mendapat kesempatan untuk menganalisa arah politik dan ekonomi dari dua negara adidaya antara Amerika dan China yang sedang melakukan perang tarif.
“Hubungan ekonomi dan politik luar negeri Indonesia masih bergantung pada geopolitik international. Misalnya saat ini jumlah ekspor Indonesia ke China USD 62.43 milyar dan ke America USD 24.41 milyar (menurut data BPS, 2024),” ujar Worang.
Saat ini ekspor Indonesia ke China adalah yang terbesar dan Amerika berada di urutan ke 5. “Jadi jika hubungan Amerika dan China terganggu maka akan memberi dampak ke ekspor Indonesia. Saat rupiah lagi melemah adalah kesempatan untuk melakukan ekspor, karena memberi untung yang banyak dibandingkan dengan saat rupiah menguat,” jelasnya.
Oleh karena itu Worang mengajak UMKM SULUT untuk melakukan ekspor.
“Hasil ekspor menghasilkan devisa. Makin banyak ekspor maka makin kuat mata uang kita Indonesia Rupiah (IDR),” tandasnya. (Maycle)
