
Minahasa Utara, www.inspirasikawanua.com – Aktivis Minahasa Utara, William Luntungan, menyatakan dukungannya terhadap kebebasan berekspresi masyarakat melalui unjuk rasa atau demonstrasi, selama dilakukan secara damai dan bertanggung jawab.
Dalam keterangannya pada Senin (1/9/2025), William menegaskan bahwa setiap warga negara berhak menyampaikan aspirasinya, terutama jika menyangkut kepentingan masyarakat luas.
Namun ia juga mengingatkan agar aksi-aksi tersebut tidak berujung pada tindakan anarkis yang dapat merusak ketertiban umum dan citra daerah.
“Untuk teman-teman yang mau berunjuk rasa atau berdemo, silakan sampaikan aspirasinya. Sebagai aktivis, saya sangat mendukung, selama itu demi kepentingan masyarakat banyak. Tapi diharapkan jangan anarkis, jangan bakar-bakar, jangan merusak, apalagi sampai menjarah,” tegas William.
William juga mengajak seluruh masyarakat Sulawesi Utara untuk menjaga kedamaian dan tidak terpancing emosi dalam menyuarakan pendapat.
“Kita warga Sulut, jangan mau di Sulut emosinya. Torang Samua Basudara, NKRI Harga Mati,” ujarnya penuh semangat, menyerukan nilai persaudaraan dan nasionalisme yang menjadi ciri khas warga Sulawesi Utara.
Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya dinamika sosial-politik di beberapa daerah, di mana aksi unjuk rasa menjadi salah satu saluran utama dalam menyuarakan tuntutan masyarakat bahkan sampai ada yang membakar fasilitas umum, menjarah, anarkis dan bahkan sampai ada korban jiwa.
William Luntungan menilai, demonstrasi yang dilakukan secara damai justru menunjukkan kedewasaan berdemokrasi dan partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan daerah.
Ia juga mengimbau aparat keamanan dan pemerintah untuk tetap terbuka terhadap kritik dan masukan masyarakat, serta mengedepankan pendekatan persuasif dalam merespons aksi-aksi damai.
“Kritik itu sehat dalam demokrasi. Tapi mari kita jaga agar penyampaian aspirasi tidak berubah jadi tindakan merugikan. Semua pihak harus saling menghormati,” tutup William. (Josua)