Industri Pariwisata Sulut Di Era 4.0, Siapkah?

oleh

Inspirasikawanua.com – Manado, Perkembangan pariwisata di Sulawesi Utara yang pesat peningkatannya saat ini, perlu dijaga kontinuitasnya dan di dukung banyak pihak untuk bekerjasama mencapai hasil yang maksimal.

Peran pengusaha dan dukungan total Pemerintahan OD-SK membuahkan hasil sehingga Sulut mendapatkan sebutan “the rising star” primadona baru destinasi wisata prioritas pemerintah pusat.

Namun, keberhasilan yang dicapai tersebut masih menyisakan banyak “pekerjaan rumah”.

Terutama, kurangnya SDM lokal yang berkualitas dan beretos kerja tinggi dalam pelayanan dan kemampuan menguasai teknologi serta bahasa asing, kondisi infrastruktur serta sarana prasarana penunjang di beberapa lokasi wisata yang belum mendapat perhatian serius dari pemerintah.

Seperti banyak akses Jalan ke lokasi wisata yang berlubang, fasilitas penunjang seperti toilet maupun bangunan yang rusak sehingga terkesan kurang terpelihara, beberapa obyek wisata alam kurang dipromosikan seperti wisata alam Tangkoko, Pantai Air Panas di Minsel, air terjun di desa Kali Pineleng, dan masih banyak obyek wisata lainnya yang ada di seluruh penjuru bumi nyiur melambai karena kurangnya sinergitas antara Pemkab/Pemkot dengan Pemprov yang dalam 3 tahun terakhir begitu getol mengembangkan pariwisata Sulut.

Kepedulian masyarakat terhadap lingkungan juga sangat rendah, dimana tingkat kesadaran warga Sulut yang masih kurang dalam mencintai kebersihan lingkungan, hal ini terlihat dengan banyaknya sampah yang dibuang sembarangan di jalan-jalan, tepi jalan hingga selokan.

Selain itu juga, belum dimaksimalkannya peran media massa yang ada untuk mengangkat seluruh potensi yang ada.

Semuanya informasi tentang segala potensi serta kendala dan permasalahan yang ada tersebut, terungkap dalam gelaran Media Gathering dengan konsep Focus Group Discussion (FGD) mengenai Kesiapan Industri Pariwisata Sulut Hadapi Tourism 4.0 yang di lakukan oleh Kepala Biro Protokol dan Humas Setdaprov Sulawesi Utara Dantje Lantang bersama jajarannya
di Lobby Lantai I Kantor Gubernur, Rabu (6/11/2019).

Baca juga:  Pemkab Minut Raih Predikat Terbaik II Sensanitasional Award Tahun 2020

Dilansir dari laman Humas Pemprov Sulut, FGD diikuti kalangan wartawan yang tergabung dalam Jurnalis Independen Pemprov Sulut (JIPS) yang di pimpin Rolf Lumintang ini, menghadirkan narasumber yaitu Kepala Dinas Pariwisata Sulut Daniel Mewengkang, Staf Khusus Gubernur Bidang Pariwisata Dino Gobel, Ketua Asita Sulut Merry Karouwan dan GM Hotel Sintesa Peninsula Manado I Putu Anom Dharmaya.

Diskusi yang begitu dinamis tersebut, di pandu langsung oleh Kepala Bagian Humas Pemprov Sulut, Christian Iroth tersebut berlangsung dalam suasana penuh kekeluargaan, juga dihadiri pengelola Safari Tour Jeremy Barens.

Sejumlah permasalahan penting lainnya juga terungkap dalam FGD, diantaranya kesiapan Industri pariwisata di Sulut termasuk diantaranya perusahaan perjalanan wisata (travel agent) maupun akomodasi hotel (hoteiler) dalam menghadapi perubahan pasar di era tourism 4.0.

Suka tidak suka industri pariwisata harus mengikuti perubahaan pasar yang bergeser ke digital tersebut. Hanya ada satu pilihan yakni menghadapi persaingan pasar.

Kadisparda Sulut Daniel Mewengkang optimis pariwisata Sulut mampu bersaing dengan destinasi wisata lainnya di Indonesia.

“Pembangunan pariwisata Sulut secara serius baru dikerjakan selama empat tahun terakhir ini. Sedangkan pariwisata Bali sudah berjalan selama 40 tahun. Kami optimis pariwisata Sulut akan terus berkembang,” tandas Mewengkang.

Baca juga:  Wagub Steven Kandouw Lantik 171 Pejabat Fungsional Tertentu, Ini Rinciannya

Sementara itu, Ketua Asita Sulut Merry Karaouwan menjelaskan di era tourism 4.0, seluruh pelaku pariwisata harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan terus berinovasi dalam meraih pangsa pasar.

“Industri pariwisata Sulut sudah siap dengan perkembangan di era tourism 4.0. Sebab, menghadapi realita 4.0 adalah sebuah keniscayaan. Meski demikian bukan berarti offline terpuruk. Tinggal bagaimana kita mengemas ide agar pariwisata itu hidup,” ungkap Merry.

Sebelumnya, Staf Khusus Gubernur Bidang Pariwisata Dino Gobel dalam pemaparan materinya mengungkapkan bahwa kemajuan dan terobosan-terobosan dalam pembangunan daerah termasuk sektor pariwisata tidak lepas dari kemampuan Gubermur Sulut Olly Dondokambey serta Wakil Gubernur Steven Kandouw dalam meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulut.

Terbukti, Sulut ditetapkan Kementerian Pariwisata sebagai “The Rising Star” pariwisata di Indonesia atas kinerja lonjakan turis mancanegara hingga mencapai 600 persen. Di tahun 2018 tercatat sebanyak 127 ribu wisman berkunjung ke Sulut. Kedepan, rencana pengembangan dan pembangunan di sektor pariwisata akan didukung oleh pemerintah pusat yang telah menjadikan Sulut sebagai destinasi super prioritas Indonesia.

“Ini berdampak positif pada UMKM yang membuat souvenir karena poduknya dibeli wisatawan yang berkunjung di Sulut,” kata Gobel.

Gobel juga optimis di era tourism 4.0 semakin meningkatkan pertumbuhan pariwisata Sulut karena dengan adanya aplikasi pemesanan transportasi dan akomodasi dapat memudahkan wisatawan yang sedang dan akan berkunjung di Sulut. (Sumber Info : Humas Pemprov Sulut/Maycle Soputan)

Loading

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Inspirasi Kawanua di saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *