Inspirasikawanua.com – Jawa Barat, Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw menghadiri kegiatan Rapat Koordinasi Nasional Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forum Komunikasi Pemerintah Daerah 2019 di Sentul International Convention Center, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dibuka secara resmi oleh Presiden RI Joko Widodo, Rabu, (13/112019).
Presiden Jokowi mengatakan bahwa pertemuan yang dihadiri unsur pemerintah pusat maupun daerah, untuk bisa bersinergi dengan baik demi menyukseskan agenda besar bangsa Indonesia.
“Saya ingin semuanya bisa sambung satu garis dari pusat sampai ke daerah, karena dalam mengelola negara sebesar Indonesia ini tidaklah mudah dengan jumlah penduduknya 267 juta jiwa, jumlah pulau 17 ribu, beragam budaya, suku, agama,” kata Jokowi.
Presiden juga menekankan, agar jangan ada kebijakan yang dikriminalisasi, dicari-cari.
“Saya mendengar ini banyak sekali kalau tidak ada Mens Rea, tidak ada niat jahatnya, ya jangan di cari-cari. Yang namanya orang itu, namanya pekerjaan itu banyak sekali,” tegas Presiden.
Presiden juga mencontohkan misalnya di DKI Jakarta, dimana mata anggarannya itu 57 ribu. Sehingga kalau ada yang keliru satu dua tiga sebaiknya segera cepat diingatkan, karena tidak mungkin seorang Gubernur, seorang Bupati, seorang Wali kota dapat mengontrol sekian banyak kegiatan, itu harus diingatkan awal-awal sebelum dia bekerja melaksanakan program itu.
“Kita harapkan mindset kita, pola pikir kita, kita ubah semuanya dalam bentuk pelayanan-pelayanan kepada masyarakat,” tutur Presiden.
Presiden juga menyindir masalah lelang pengadaan barang dan jasa, yang bertahun-tahun sejak dirinya masuk ke pemerintahan 15 tahun yang lalu sampai sekarang ini belum berubah banyak dalam pengadaan barang dan jasa.
“Kenapa sih kita tidak mulai yang namanya lelang pengadaan barang dan jasa itu dimulai bulan Januari, kenapa terus kita menunggu-nunggu sampai September baru lelang. Ada apa ini, sehingga kualitas barang yang dihasilkan, kualitas produk yang dihasilkan menjadi jelek. Itu pasti pekerjaan yang dilakukan di akhir-akhir, bulan November masih ada lelang,” imbuhnya.
Ia juga mempersoalkan yang namanya e-procurement, bukan yang e-purchasing tetapi yang e-tendering konstruksi Rp. 31 triliun itu masih di mulai di bulan November.
“Konstruksi di bulan November ini mau apa, jadi barang apa nanti, ini konstruksi loh ya, bukan pengadaan barang dan jasa, kaya gini diterus-teruskan, mau jadi apa barang itu. Kalau ada jembatan ambruk, ada SD ambruk, ada gedung SMP ambruk, ya enggak kaget saya,” ujar Presiden.
Untuk itu, menurut Presiden, di Pemerintah Pusat besok akan diserahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), dan hari itu juga Presiden akan langsung memerintahkan pekerjanya gede-gede, Kementerian PUPR pasti langsung lelang paginya, Kementerian Perhubungan pasti langsung lelang karena pekerjaannya besar sekali. Sebab, kalau tidak seperti itu, artinya tahun belum mulai lelang sudah bisa dilaksanakan.
“Kultur seperti ini harus kita mulai meskipun sudah beberapa kali juga saya ingatkan, kultur seperti ini harus dimulai, bekerja dimulai Januari itu penting sekali sehingga kita mempunyai rentang waktu yang panjang dalam mengerjakan setiap program karena itu juga berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi,” tutur Presiden.
Dengan Januari dimulai, menurut Presiden, pertumbuhan ekonomi juga akan terpengaruh karena peredaran uang akan semakin banyak yang ada di daerah, yang ada di masyarakat. Tetapi Presiden mengelus dada karena model seperti ini kok di terus-teruskan menerus.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam laporannya menyampaikan bahwa rakornas ini dihadiri oleh 2.693 peserta yang terdiri atas kepala daerah, DPRD, kepolisian, kejaksaan, dan TNI.
Dengan tema Sinergi Pelaksanaan Lima Prioritas Pembangunan Nasional untuk Mewujudkan Indonesia Maju sesuai dengan visi Presiden dan Wakil Presiden serta menyamakan persepsi visi pembangunan pemerintah pusat dan daerah.
“Kegiatan ini diharapkan untuk adanya sinergi antara pusat dan daerah dan kesamaan visi dengan tujuan untuk membangun Indonesia yang makin maju ke depan,” ungkap Tito.
Turut hadir dalam acara Rakornas Indonesia Maju antara lain para pimpinan lembaga negara dan para Menteri Kabinet Indonesia Maju. (***)