Minahasa Utara, Inspirasikawanua.com – Polres Minut terus mendalami pembunuhan terhadap korban Steven Gyo Indi (30) warga Rap-Rap Kecamatan Airmadidi dengan 16 tusukan sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia. Peristiwa yang terjadi di depan RS Walanda Maramis Senin (3/2/2020) sekira pukul 03:00 Wita dini hari itu terus menjadi misteri dan penuh tanda tanya.
Walaupun sudah ada 2 tersangka yang diamankan dan 1 Tersangka DPO, Polres Minut masih terus melakukan penyidikan.
Kasat Reskrim Polres Minut AKP Kadek D.S Miharjaya kepada media ini menuturkan jika ada motif asmara dibalik pembunuhan ini.
“Ini ada motif asmaranya jadi antara memperebutkan anak yang ada dalam kandungan saksi. Untuk saat ini kami masih mendalaminya untuk ketambahan tersangka itu bisa saja terjadi. Kami juga mengharapkan kerjasama dari semua pihak hibgga keluarga jika ada saksi yang melihat dan bisa memberikan informasi kami akan sangat berterimakasih. Ini agar kasus ini bisa lebih jelas dan terang benerang,” harap Kasat.
Ditambahkannya, untuk ASN tersebut atas nama Ruben saat ini ada di wilayah Airmadidi dan kami cekal untuk tidak keluar dari wilayah Minut karena masih dalam proses penyidikan.
“Saya juga sudah mengirim anggota agar terus mendampingi yang besangkutan agar tidak keluar wilayah Minut. Dan informasih yang bersangkuta merupakan Kepala Dinas PU dari salah satu daerah yang ada di Papua,” beber Kasat sembari menambahkan jika memang benar yang bersangkutan otak dibalik kejadian ini, Kasat memastikan jika Pelaku harus bertangungjawab atas perbuatannya.
Disamping itu, Arnold Indi (59) ayah dari korban Steven mengatakan, pihaknya berharap Polres Minut ungkap semua yang terlibat pembunuhan anaknya.
“Karena yang kami tahu ada 8 yang melakukan pembunuhan dan kami harapkan otak pelaku di tangkap, yakni salah satu PNS di Papua,” harap Indi. (Josua)