Minahasa Utara, www.inspirasikawanua.com – Mencuatnya isu adanya dugaan black campain dilakukan oleh salah satu calon hukum tua di desa Tanggari, akhirnya menemui titik terang. Diketahui, Kamis (15/9/2022), Camat Tanggari Rocky EH Tangkulung, SSos, menghadirkan pihak-pihak termasuk di dalamnya 5 calon hukum untuk melakukan konfirmasi sekaligus klarifikasi.
Dari pertemuan itu dihasilkan sejumlah kesepakatan termasuk penegasan bahwa tidak ada unsur pelanggaran atau bahkan black campain yang dilakukan kubu calon nomor urut 4 sebagaimana yang dituduhkan.
“Itu tidak bisa disebut black campain karena berhubungan dengan surat Kementerian Koperasi dan UKM yang ditindaklanjuti oleh Gubernur Sulawesi Utara dan dihubungkan dengan semua koperasi di Sulawesi Utara, tidak terkecuali di Minahasa Utara,” kata Tangkulung.
Sehubungan dengan keterlibatan koperasi yang dikelola kubu calon hukum tua Oscar Nelwan, dijelasnya, itu tidak ada hubungannya dengan pemilihan hukum tua.
“Termasuk adanya laporan pengumpulan KTP, itu semata-mata berhubungan updating data. Sekali lagi, tidak ada hubungannya dengan pencalonan hukum tua,” sambungnya.
Disebutkannya lagi, surat yang masuk sehubungan dengan program dari Kementerian UMKM itu sudah ada sejak 29 Agustus 2022 sedangkan tahapan penetapan calon hukum tua dan pencabutan nomor urut nanti tanggal 8 September.
“Jadi, rentan waktunya sangat jauh. Dan ini murni program pemerintah pusat dengan pemerintah provinsi sebagai pemegang asas dekonsentrasi,” jelas Camat.
Terpisah, Jenuard M T Nelwan, ASN yang disebut-sebut memiliki peran besar dalam program itu menjelaskan bahwa, selaku pengelola salah satu koperasi, pihaknya mendapat mandat dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UMKM untuk menginput data calon penerima bantuan.
“Sebetulnya program ini bukan baru sekarang tapi sudah ada sejak tahun 2020 lalu. Bahkan, para penerima (Termasuk warga Tanggari) sudah terima bantuannya,” kata Moses.
Mestinya, kata dia, kalau ada yang keberatan dengan program ini, sudah dicekal sejak 2020.
“Faktanya, masyarakat justru senang karena sangat terbantu dengan program ini,” Imbuhnya.
Terkait dengan tudingan telah merugikan calon lain, ia mengaku bingung.
“Lucunya adalah dilihat dari sisi mana program ini merugikan mereka? Justru saya telah menerima banyak sekali ucapan terima kasih dari warga,” ucapnya sembari tersenyum.
Meski demikian, ia mengaku enggan merespon tudingan-tudingan itu.
“Prinsip saya adalah biarkan anjing menggonggong, kafilah jalan terus. Toh, ini juga untuk membantu masyarakat Tanggari,” kuncinya. (Josua)