Minahasa Utara, www.inspirasikawanua.com – Keluhan warga tentang tingginya harga daging Babi (B2) khususnya di Kabupaten Minahasa Utara, mendapat penjelasan dari Kadis Pertanian dan Peternakan Kabupaten Minut, Ir. Wangke Karundeng.
Menurut Karundeng, naiknya harga daging Babi di Kabupaten Minut adalah buntut dari merebaknya Virus African Swine Fever (ASF) beberapa waktu lalu yang menyebabkan banyak sekali ternak babi warga yang mati.
“Saat ini permintaan begitu besar tetapi ketersediaan daging babi kurang. Hal tersebut yang menyebabkan harga daging B2 melonjak naik,” beber Wangke.
Kembali dijelaskan Wangke, untuk saat ini mungkin para peternak baru mulai berternak lagi. Tapi mungkin masih ada yang trauma atau kekurangan biaya karena sempat merugi akibat virus ASF beberapa waktu lalu.
“Tapi saya yakin keadaan ini akan normal kembali dan stok daging babi akan kembali normal begitu juga dengan harganya,” tutup Kadis Wangke dengan penuh keyakinan. (Josua)