Manado, www.inspirasikawanua.com – Pernyataan menarik dilontarkan Gubernur Mayjen TNI Pur Yulius Selvanus SE terkait penambahan bandara di Provinsi Sulawesi Utara. Dalam Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulut Tahun 2025-2029 yang berlangsung di Hotel Peninsula, Kota Manado, Selasa (25/03/2025) yang lalu.
Yulius Selvanus memberikan arahan perlu adanya bandara yang bisa melayani pesawat Airbus A380-800 dan Boeing berkapasitas besar untuk mendatangkan wisatawan domestik maupun mancanegara ke Bumi Nyiur Melambai.
“Pesawat berbadan lebar ini tidak bisa mendarat di Bandara Sam Ratulangi karena landasan pacunya tidak bisa lagi diperpanjang, karena terhalang gunung dan pemukiman warga,” terang Gubernur Yulius Selvanus.
Dan untuk mendukung pembangunan bandara, akan dibangun jembatan penghubung antara Kota Bitung dan Pulau Lembeh.
Menurut Yulius, rencana strategis tersebut pernah disentil saat melakukan diskusi dengan Gubernur Sulut periode sebelumnya, Olly Dondokambey, untuk jadikan Sulut sebagai gateway ekspor impor.
“Pembangunan jembatan ke Pulau Lembeh, kemudian saya diskusi dengan pak Olly, Bandara Sam Ratulangi ini belum bisa didarati pesawat berbadan besar. Bukan dipindahkan, bandara untuk pesawat berbadan besar akan dibangun di sana,” ungkap Gubernur Selvanus.
Menindaklanjuti pernyataan Gubernur Sulut Yulius Selvanus tersebut, Kepala Dinas Komunikasi Informasi, Persandian dan Statistika Provinsi Sulawesi Utara, Steven Liow menjelaskan kepada wartawan menegaskan kembali penyampaian Gubernur adalah menambah bandara di pulau Lembeh, bukan memindahkan Bandara Sam Ratulangi ke Lembeh.
“Bapak Gubernur menyampaikan ide menambah bandara yang bisa didarati pesawat berbadan lebar, dan lokasinya berada di Pulau Lembeh. Jadi perlu digarisbawahi bukan memindahkan bandara Sam Ratulangi,” tegas Kadis Kominfo.
Liow menuturkan, pak Gubernur akan terus mengoptimalkan Bandara Sam Ratulangi Manado untuk sarana vital perhubungan udara dalam memajukan pariwisata di Provinsi Sulawesi Utara. Dan alasan Gubernur mau menambah bandara, karena perluasan Bandara Sam Ratulangi untuk melayani penerbangan pesawat berbadan lebar masih terkendala.
“Ini jelas menjadi penghambat bagi program pemerintah dalam menggenjot sektor pariwisata untuk peningkatan perekonomian rakyat. Sehingga disadari betul oleh Gubernur Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus SE yang punya ide brilian untuk menambah bandara representatif internasional di Sulut selain Bandara Sam Ratulangi yang sudah ada,” jelas Liow.
Diketahui, dalam pembahasan RPJMD, Gubernur Yulius memaparkan 8 misi dan 45 program daripada pedoman saat melakukan kampanye di Pilkada 2024 lalu bersama Wakil Gubernur, Victor Mailangkay. RPJMD Sulut mengacu pada RPJMN tahun 2025-2029 oleh Presiden RI, Prabowo Subianto yang memuat misi 8 Asta Cita dan 17 program prioritas. (*)