Minahasa Utara, www.inspirasikawanua.com – Proyek drainase yang dikerjakan oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Utara di wilayah Kecamatan Kalawat menuai kritik keras dari masyarakat. Pekerjaan yang dinilai tidak profesional ini menyebabkan kerusakan pada jaringan pipa milik PDAM Minut, membuat ratusan warga di sekitar proyek, termasuk perumahan Asabri, harus hidup tanpa air bersih selama empat hari terakhir.
Sejumlah warga yang tinggal di kawasan terdampak menyampaikan keluhan mereka. Bahkan sampai ada yang mempertanyakan dan meng komplain hal tersebut lewat media sosial.
“Sudah empat hari kami tidak dapat air bersih. Harus beli air tong tiap hari, padahal tidak semua warga mampu. Yang tidak sanggup beli, terpaksa minta air ke tetangga yang punya sumur bor. Ini sangat menyusahkan,” ujar warga dengan geram.
Proyek drainase yang digadang sebagai solusi jangka panjang untuk mengatasi genangan justru menimbulkan masalah baru bagi masyarakat. Warga menilai pihak BPJN kurang koordinasi dengan instansi terkait sebelum melakukan penggalian.
Menanggapi hal ini, Direktur PDAM Minahasa Utara, Roland Maringka, membenarkan adanya kerusakan pipa akibat proyek tersebut. Ia memastikan bahwa pihaknya telah turun langsung untuk melakukan perbaikan secepat mungkin.
“Walaupun proyek drainase dari balai jalan itu bikin rusak pipa-pipa PDAM, tapi kami dari PDAM tetap bekerja sekeras dan secepat mungkin untuk masyarakat, para pelanggan PDAM,” ungkap Maringka saat dikonfirmasi, Kamis (28/8/2025).
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak BPJN Sulawesi Utara terkait insiden ini. Masyarakat berharap ke depan, koordinasi lintas instansi dapat dilakukan dengan lebih matang agar dampak terhadap warga bisa diminimalkan. (Josua)