Manado, Inspirasikawanua.com – Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw ditahun 2020 ini, telah menorehkan beragam catatan fenomenal dengan menyelesaikan sejumlah Mega proyek dengan nilai yang fantastis.
Penyelesaian sejumlah proyek infrastruktur tersebut dimaksudkan untuk mempercepat jalur logistik, sehingga dapat mendorong dan menggairahkan ekonomi kerakyatan.
Adapun Mega proyek yang berhasil di percepat penyelesaiannya adalah sebagai berikut :
1. Jalan Tol Manado-Bitung, dengan panjang 26,35 kilometer yang menghubungkan ruas jalan Manado-Bitung, Manado-Danowudu, telah diresmikan secara virtual oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa (29/9/2020).
Ruas tol Manado-Danowudu adalah jalan tol pertama di Provinsi Sulut yang merupakan bagian dari jalan tol Manado-Bitung dengan total panjang 40 kilometer ini merupakan jalan tol terpanjang di Pulau Sulawesi dengan nilai investasi pembangunan mencapai Rp 5,12 triliun.
Ruas Manado-Airmadidi sepanjang 15 kilometer didanai oleh APBN Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, sedangkan ruas Airmadidi-Bitung sepanjang 25 kilometer dilaksanakan oleh PT Jasa Marga dengan skema KPBU (Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha).
Diharapkan, dengan adanya jalan tol ini maka waktu tempuh dari Manado ke Bitung menjadi jauh lebih cepat. Dimana sebelumnya ditempuh 1,5 jam sekarang hanya setengah jam saja.
Jalan tol Manado-Bitung ini dirancang terintegrasi dengan kawasan industri dan kawasan pariwisata di Sulawesi Utara sehingga akan menghubungkan kawasan tersebut menjadi lebih cepat dan mudah dijangkau, lebih terkenal, serta mudah dikembangkan dan bisa menarik investasi KEK.
Jalan tol ini dikelola oleh kelompok usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbkyakni PT Jasamarga Manado Bitung (JMB).
2. Bendungan Kuwil, pembangunan bendungan berbandrol Rp1,4 triliun ini diharapkan bisa selesai pada tahun 2021.
Dan saat ini, pekerjaan pembangunan Kuwil-Kawangkoan Kabupaten Minahasa Utara (Minut) telah mencapai 75 persen sesuai dengan target Kementerian PUPR.
Potensi bendungan Kuwil Kawangkoan mampu memberikan dampak besar bagi masyarakat Sulut.
Bendungan Kuwil Kawangkoan merupakan bagian dari pengendalian banjir Kota Manado dan sekitarnya untuk debit banjir 470 meter kubik per detik, dimana Manado pernah mengalami banjir bandang pada 2014 silam.
Selain itu, waduk ini juga dapat dimanfaatkan sebagai penyedia air baku untuk Kota Manado, Kecamatan Kalawat, Kota Bitung, dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung sebesar 4,5 meter kubik per detik, Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) dengan kapasitas 2 x 0,70 MW, serta pengembangan pariwisata.
Bendungan Kuwil Kawangkoan memiliki kapasitas tampung 23,37 juta meter kubik dan luas genangan 139 hektare (ha). Pembangunan dikerjakan oleh PT Wijaya Karya-DMT lewat skema Kerja Sama Operasi (KSO), serta PT Nindya Karya (Persero) Tbk.
3. Bendungan Lolak, Pembangunan Bendungan Lolak yang ada di Bolaang Mongondow (Bolmong) menelan anggaran Rp 1, 6 Triliun.
Informasi dari Balai Sungai Manado, menyebutkan anggaran pembangunan Bendungan dibagi dalam dua paket.
Paket I senilai Rp 830 Miliar sementara paket ke II Rp 821 Miliar menggunakan sistem multiyears.
4. Ring Road III, Upaya Pemprov Sulut untuk mengurai kemacetan di wilayah padat kendaraan terus dilakukan.
Hal itu ditandai dengan memacu pembangunan daerah melalui sektor infrastruktur konektivitas. Salah satunya lewat pembangunan Jalan Manado Outer Ring Road (MORR) III.
Pembangunan infrastruktur ini, diawali dengan ground breaking pembangunan Jalan MORR III sepanjang 11,4 kilometer yang menghubungkan Winangun-Malalayang.
Dengan adanya ringroad III ini, maka jalur Malalayang-Bahu dan Pusat Kota, dengan adanya MORR III ini nanti, kendaraan sebagian akan berpindah ke jalan Ring Road.
5. Proyek RSUD Ratumbuysang dan RS Mata, Pembangunan fasilitas kesehatan, Pemprov Sulut dapat kucuran dana sebesar Rp400 miliar dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
Dana yang bersumber dari pinjaman tersebut diplot untuk membangun Rumah Sakit Umum Daerah Ratumbuysang dan Rumah Sakit Mata, yang dalam waktu dekat ini akan diresmikan.
Dana Rp 400 miliar tak hanya untuk membangun RSUD Ratumbuysang, tapi juga menambah fasilitas RS Mata.
Sementara untuk Rumah Sakit Jiwa dipindah ke Kalasey, pemerintah sudah siapkan lahan dan anggaran untuk pembangunan.
Gubernur berkomitmen membangun RSUD Ratumbuysang sekelas hotel bintang 5 dengan fasilitas 400 tempat tidur. RS itu akan menjadi rujukan regional.
Untuk fasilitas kesehatan, yakni rumah sakit khusus mata, akan dilengkapi dengan sarana dan prasarana terbaik, bahkan dokter dengan kemampuan profesional.
Pembangunan rumah sakit mata yang terletak di Jl. W.Z. Yohanes No. 1 Wanea Manado, dalam waktu dekat akan dirampungkan.
Diketahui, bangunan rumah sakit khusus mata memiliki luasan kurang lebih 12.040 meter persegi. Terdiri dari dua lantai basement dan 4 lantai gedung utama. Pembangunan gedung utama berfungsi sebagai ruang rawat inap, ICU, ruang bedah (OK), Ruang Pre operasi, ruang post operasi ruang OK Lasik, poliklinik dan ruang tunggu dengan luas total 11.736 M2.
Seluruh bangunan rumah sakit khusus mata Provinsi Sulut ini sudah rampung di akhir tahun 2020 sehingga secara operasional sudah dapat dilakukan pada awal tahun 2021.
Untuk jenis perawatan terdiri dari: Ruang rawat inap 30 tempat tidur; ICU: dua tempat tidur; Ruang bedah Ok 5 unit; Ruang Pre Operasi: 4 tempat tidur, 6 kursi; Ruang post operasi:7 tempat tidur 7 kursi; Ruang Ok Lasik: 2 unit; Ruang poliklinik: 11 klinik
Jenis unggulan pelayanan di rumah sakit khusus mata Provinsi Sulut, pemeriksa pengunjung diagnostik penyakit dengan kelainan retina, pemeriksaan penunjang diagnostik penyakit dengan kelainan mata pada anak, pemeriksaan pengunjungan diagnostik penyakit glaukoma dan pemeriksaan penunjang diet penyakit infeksi pada mata. (*Advetorial)