Minahasa Utara, www.inspirasikawanua.com – Lokasi pengolahan batu, Crusher di Desa Kaima sudah begitu meresahkan warga. Pasalnya, debu pekat dari hasil pengolahan Crusher tersebut mengganggu aktivitas warga sekitar yang melewati lokasi tersebut. Apalagi lokasi Crusher tersebut di samping jalan yang biasa dilewati warga.
Tidak hanya itu berdasarkan pengakuan beberapa petani warga setempat, mata mereka sering sakit dan sering batuk jika melewati lokasi Crusher itu disaat melakukan pengolahan batu.
“Hal ini sudah pernah kami laporkan ke pemerintah desa, dan sudah sempat diadakan pertemuan, dan dari pihak Crusher berjanji saat pengolahan batu akan menggunakan air agar tidak lagi ada debu halus yang bisa menggangu hingga membuat kami (masyarakat) sakit,” ujar warga yang juga petani setempat yang minta namanya untuk tidak di publish.
Sementara itu, Penjabat Hukum Tua Desa Kaima Jefry Rondonuwu saat dikonfirmasi juga membenarkan hal tersebut.
“Kami sudah melakukan pertemuan dengan pihak perusahaan atau owner dari lokasi Crusher tersebut. Dan dari pihak mereka nantinya akan mengolah batu dengan menggunakan air, agar tidak ada lagi debu yang menggangu masyarakat. Dan dari pihak mereka juga berjanji memberikan CSR berupa bantuan buku ke semua sekolah di Desa Kaima secara bergantian,” kata Rondonuwu dengan muka cemberut.
Diketahui dan berdasarkan informasi yang dirangkum media ini, pertemuan dengan masyarakat dan owner crusher di desa Kaima tersebut sudah dilakukan, namun untuk solusinya belum ada hingga saat ini. Masyarakat masih mengeluhkan hal yang sama. Pihak Crusher saat mengolah batu juga masih menciptakan debu yang begitu pekat sampai terlihat seperti asap hasil pembakaran. (Josua)