Noldy Johan Awuy Aktivis Vocal Di Minut Berani Berjuang Untuk Hak Rakyat, Ini Profilnya

oleh

Minahasa Utara, wwwinspirasikawanua.com- Siapa di tanah Tonsea Minahasa Utara tak kenal nama Noldy Johan Awuy.

Johan panggilan akrab adalah salah satu aktivis Minut yang paling berani, bernyali dan vocal memperjuangkan hak rakyat.

“Kalau aksi demo turun dijalan bersama rakyat, sudah banyak kali saya lakukan. Ini semua saya lakukan agar minut lebih baik dan sejahtera,” kata Awuy.

Menurut Awuy dirinya suka LSM itu menjadi mata dan telinganya rakyat. Artinya LSM harus menjadi wadah bagi masyarakat dalam menyampaikan aspirasi,” kata Awuy.

Dijelaskan Awuy menjadi seorang pemimpin perlu pengalaman yang kuat agar mentalitas pemimpin bisa muncul.

Menurut Awuy ada pepatah yang mengatakan ‘pelaut yang hebat tidak terlahir dari laut yang tenang, tapi lahir dari laut yang penuh dengan ombak dan badai.

“Pepatah ini selalu saya ingat,” ucapnya dengan senyum.

Menurut Awuy apa yang dia lakukan, karena pengalaman dirinya di waktu ia sekolah.

“Saya dulu sekolah di STM Bitung dan diwaktu itu saya jadi Ketua OSIS. Jadi karakter dan kepemimpinan saya memang sudah terbentuk sejak saya sekolah,” kata Awuy.

Kemudian Awuy juga menceritakan pengalamannya ketika ditelpon langsung Prof Dr. Mahfud MD yang saat ini Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam).

“Waktu itu saya ditelpon langsung Pak Mahfud MD untuk kegiatan seminar di Fakultas Hukum UNSRAT Manado. Dan saya, satu-satunya LSM di Sulut yang di undang,” ungkapnya.

Menurut Awuy seminar tersebut dihadiri Gubernur, Kapolda, Korem, Kejati dan Kepala Pengadilan Tinggi Sulut.

Awuy juga menceritakan pengalamannya ketika pernah bertandang ke Kantor KPK, Kejagung RI dan Mabes Polri.

“Bahkan saya juga pernah bertandang ke TV ONe dan Koran Tempo. Dari dulu saya suka berteman dengan wartawan.Apalagi wartawan ini pilar keempat negara kita,” ungkap Awuy

Baca juga:  Tunggakan Pajak Pelaku Usaha Sebelum Covid-19 Tetap Harus Dibayarkan

Menurut Awuy kalau ingin menjadi pemimpin besar, bekerjalah seperti wartawan dengan sigap, tangkas, dan diplomatis dalam berbicara dan mengumpulkan informasi.

“Jika mengubah dunia bertemanlah dengan wartawan karena itu senjata yang lebih cepat dan tepat,” kata Awuy dengan senyum.

Awuy ketika diwawancarai media ini dengan raut wajah sedih menceritakan pengalamannya ketika memperjuangkan tanah hutan desa yang luasnya 80 hektar di Kelurahan Airmadidi Bawah.

Menurut Awuy tanah hutan desa itu sudah diperjual belikan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab bahkan sudah memiliki Akta Jual Beli (AJB) tanah.

Tapi karena dirinya ingin berbuat yang terbaik untuk rakyat. Sehingga tanah hutan desa yang luasnya begitu besar bisa kami menang sampai di pengadilan.

“Perjuangan itu menggunakan dana pribadi. Bahkan bukan hanya uang pribadi yang keluar,  tapi pengorbanan waktu, tenaga dan pikiran, diwaktu itu saya berikan,” kata Awuy.

Menurut Awuy di Pengadilan Negeri Airmadidi mereka kalah dan bersama pemerintah kelurahan dan camat mereka banding.

“Puji Tuhan ketika kami banding, di Pengadilan kami menang dan saat ini sudah mendapatkan putusan pengadilan yang inkrah dan tanah itu tetap menjadi tanah negara, ” ungkap Awuy.

Ayah dari tiga anak ini juga menjelaskan dari kecil memang dirinya suka olah raga.

“Waktu masih SD saya sering diutus ikut Porseni di Tondano dan Amurang, mewakili sekolah saya SD GMIM 39 kecamatan Airmadidi dan selalu juara. Waktu itu Minahasa belum ada pemekaran, masih satu,” kata Awuy.

Kemudian pernah mewakili Sulut, dalam ikut Pekan Olah Raga Daerah (Porda) dalam lomba lari Maraton keliling danau Tondano dan diwaktu itu mendapat medali dan juga mendapat uang pembinaan 3 juta rupiah (tahun 1991).

Baca juga:  Gelar Sosialisasi Implementasi Dengan Mengundang Pers dan Para Camat Ini yang Dipaparkan Bawaslu Minut, Salah Satunya Netralitas ASN

Selain lari maraton dirinya juga pernah ikut lomba lari estafet 30 km juara 1 tingkat provinsi Sulut tahun (1990).

Menurut Awuy selain olah raga, dirinya juga terlibat dalam kegiatan pramuka. Dimana sempat menjadi Ketua Pramuka Bhayangkara Kota Bitung.

“Pengalaman saya yang berkesan waktu masih duduk di kelas 2 SMP saya ditunjuk menjadi pemimpin upacara dalam rangka peringatan hari pendidikan nasional tingkat kecamatan dan diwaktu itu yang menjadi inspektur upacara adalah Camat Airmadidi,” kata Awuy yang menurutnya disaat itu Minut belum menjadi kabupaten masih kecamatan dan peserta upacara yang hadir ribuan. Dan yang terakhir dirinya mengaku pernah menjadi

Anggota Paskibraka Bitung sebagai pembawa baki bendera merah putih yang diapit oleh dua orang sebelah kiri alfretds Lumempouw sebelah kanan Oldy Podung.

Berikut Profil Noldy Johan Awuy Di Bidang Organisasi Kemasyarakatan dan Lembaga Swadaya Masyarakat.

1. Wakil Ketua Rukun Duka Kelurahan Airmadidi Bawah selama dua periode. Kemudian lewat pemilihan menjadi Ketua Rukun Duka Kelurahan Airmadidi Bawah.

2. Ketua Kelompok Budidaya Ikan Tawar  “Sehati”.

3. Ketua Pramuka Bhayangkara Kota Bitung

4. Ketua LSM Minut Conection.

5.Ketua Asosiasi Pedagang Seluruh Indonesia, Minahasa Utara.

6. Koordinator Indonesia Timur Advokasi Seluruh Nusantara (ARUN).

Riwayat Pendidikan SD GMIM 39 Airmadiidi, SMP Negeri 2 Airmadidi dan STM Bitung.

Pengalaman Pemerintahan pernah menjadi Ketua LPM Kelurahan Airmadidi Bawah.

Keluarga, Istri Cornelia Doodoh dan Anak-anak Citra Dewi Awuy STh, Rensi Bella Dita Awuy dan Vidy Clif Awuy. Dan memiliki seorang cucu dengan nama Sheena Sumuan. (Josua)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *