Masyarakat Perum Agape Tumaluntung Keluhkan Tagihan Air dan Pungutan Yang Tidak Masuk Akal dan Diduga Pungli

oleh

 

Minahasa Utara, www.inspirasikawanua.com – Masyarakat Tumaluntung, Kecamatan, Kauditan, Kabupaten Minahasa Utara, mengeluhkan terkait tagihan air dan pungutan lainnya yang tidak masuk akal di Perumahan Agape Griya Tumaluntung.

Selain mengeluhkan tagihan air yang dinilai mahal tidak sesuai dengan ketentuan Bupati, kali ini masyarakat juga dibuat kesal dengan di struk tagihan air juga ditagihkan pemeliharaan lingkungan sebesar Rp 25.000 diluar, Ketertiban Rp 20.000 dan Sampah Rp 30.000, belum lagi biaya administrasi.

Masyarakat menilai pihak Developer Perum Agape seenaknya menaikkan harga air, bahkan melakukan pungutan yang dinilai tidak masuk akal dan seperti Pungli.

Baca juga:  Usai Saluran BLT DD Tahap Akhir Tahun 2023, Ini Pesan Kumtua Ehe Spener Sigandong Untuk 47 KPM Menjelang Nataru

Kepada media ini beberapa warga Perum Agape Griya Tumaluntung sempat menyampaikan jika untuk tagihan ketertiban Lingkungan tersebut menurut bagian administrasi adalah permintaan dari Pemerintah Desa dalam hal ini Kepala Lingkungan setempat.

Sementara itu terpisah Hukum Tua desa Tumaluntung Richard Kamagi saat dikonfirmasi terkait hal ini membantah adanya pungutan yang diminta Pemerintah desa Tumaluntung untuk masyarakat Perum Agape, bekerja sama dengan pihak developer.

“Tidak pernah ada hal seperti itu, dan saya tidak pernah meminta pungutan dari warga. Memang sebelumnya pihak developer sempat membicarakan terkait hal itu, tapi saya menyampaikan jika ada pungutan kepada masyarakat harus sepengetahuan pemerintah tidak boleh langsung meminta ke masyarakat,” beber Hukum Tua.

Baca juga:  Bawaslu Minut Sosialisasikan Peraturan Pengawasan Penyelenggaraan Pemilu Pada Pemilihan Umum Serentak 2024

Sementara itu salah satu warga Agape, Anggi berharap jika pemerintah dapat lebih memihak ke masyarakat dan dapat menindaklanjuti keluhan masyarakat.

“Kami berharap keluhan kami didengar pemerintah. Kami juga berharap pak Bupati dapat menindaklanjuti keluhan kami. Karena kami cuma masyarakat kecil yang saat ini merasa ditindas,” tutup Anggi dengan Penuh harapan. (Josua)

Loading