Spons Laut Hewan Unik Kaya Manfaat

oleh
Foto : Spons Laut hewan unik kaya manfaat

Manado, Inspirasikawanua.com – Filter feeder yang memiliki kemampuan untuk menyaring air, bahkan merupakan hewan yang memakan partikel dan materi organik dan mahluk hidup yang tersuspensi di air dengan cara melewatkan air ke struktur penyaring hewan tersebut adalah spons.

Spons mempunyai kemampuan untuk menjaring bakteri yang ada disekitarnya sampai 77 % dengan pemanfaatan makanan yang dicerna secara enzimatik.

Selain itu, spons juga memiliki kemampuan bersimbion dengan bakteri indigenous (diisolasi dalam tubuh) dan bakteri eksogenous (diisolasi dipermukaan tubuh). Senyawa bioaktif sponge bermanfaat dalam proses pencernaan, sehingga bioaktif yang diperoleh tentunya bervariasi sesuai dengan kebiasaan makan dari masing-masing jenis spons.

Spons memiliki hubungan simbiotik dengan sejumlah bakteri dan alga, yaitu sponge menyediakan dukungan dan perlindungan bagi simbionnya, sedangkan mikrosimbion menyediakan makanan dan netralisasi lingkungan perairan ekstrim bagi spons.

Metabolik yang dihasilkan oleh spons merupakan hasil biosintesis simbionnya sehingga bakteri yang bersimbiosis dengan sponge tersebut memiliki komponen yang mirip dengan yang dimiliki pada spons.

Selain itu, spons laut merupakan inang untuk beberapa macam mikroba seperti bakteri, karena dapat melindungi mikroba dari predator dengan menghasilkan senyawa kimia (metabolik sekunder) yang digunakan untuk menginduksi mikroba yang hidup di dalamnya.

Berbagai penelitian yang menunjukkan bahwa organisme laut memiliki potensi yang sangat besar dalam menghasilkan senyawa-senyawa aktif dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku obat-obatan dibandingkan dengan senyawa yang dihasilkan oleh tumbuhan teresterial (Muniarsih dan Rachmaniar,1999).

Baca juga:  Bupati JG Turun Langsung Semprotkan Desinfektan Ke Wilayah Perkantoran Pemkab Minut

Organisme laut yang diketahui dapat menghasilkan senyawa aktif antara lain adalah spons, moluska, bryozoa, tunikata dan lain-lain (Thakur dan Muller 2004).

Menurut (Mabrouk.,dkk, 2008), mikroorganisme laut mampu bertahan di bawah kondisi lingkungan yang ekstrim maka diperkirakan bahwa mikroorganisme tersebut memiliki kemampuan untuk mensintesis senyawa kimia tertentu untuk mempertahankan diri dari kondisi lingkungan yang ekstrim.

Kondisi lingkungan yang ekstrim ini misalnya salinitas yang tinggi, tekanan tinggi, variasi suhu, kompetisi dengan bakteri, virus dan jamur lain, dapat menyebabkan jamur laut mampu mengembangkan senyawa metabolit spesifik yang berbeda dengan jamur terestrial.

Spons adalah hewan unik yang dapat memproduksi senyawa bahan alam seperti terpenoid, alkaloid dan steroid yang bersifat antibakteri.

Senyawa-senyawa tersebut memiliki potensi biomedik yang berguna bagi penyembuhan penyakit tertentu pada manusia, misalnya sebagai antibiotik, antitumor, antiinflamasi, inhibitor enzim, dan sifat-sifat lainnya.

Spons juga diduga mengandung senyawa seperti saponin, asam fenolik, glikosida, peptide, amina dan turunannya, serta squalen termasuk turunannya yang dihasilkan dari metabolit sekunder.

Selain senyawa tersebut, spons juga kaya akan senyawa kimia seperti asam amino, asam lemak, keratin, sterol, brominat phenol, dan turunan senyawa dibromotyrosine dan bromopyrol.

Saat ini pemanfaatan spons laut semakin meningkat, terutama untuk mencari senyawa bioaktif baru dan memproduksi senyawa bioaktif tertentu.

Baca juga:  Fokus Pada Nelayan, Pemdes Nain salurkan Bantuan Ketahanan Pangan Untuk 400 KPM Khusus Penangkap Ikan

Pada umumnya pengambilan spesimen untuk pemanfaatan tersebut diambil secara langsung dari alam dan belum dibudidayakan.

Hal seperti ini, jika dilakukan terus menerus diperkirakan dapat mengakibatkan penurunan populasi karena terjadi tangkap lebih (overfishing), terutama pada jenis-jenis tertentu yang senyawa bioaktifnya sudah diketahui aktifitas farmakologiknya dan sulit dibuat sintesisnya.

Untuk mendapatkan pemanfaatan yang berkesinambungan, kelestarian sumber daya ini perlu dijaga dan dipertahankan.

Tindakan-tindakan yang bisa menyebabkan kerusakan dan mengancam kelestariannya harus dicegah dan dikendalikan.

DAFTAR PUSTAKA
1. Marzuki I. 2018. Eksplorasi Spons Indonesia : Seputar Kepulauan Spermonde. Penerbit Nas Media Pustaka
2. Mabrouk, H. ; Hilmi, E. ; Abdullah, M., 2008. Nutritional value of Prosopis juliflora pods in feeding Nile tilapia (Oreochromis niloticus) fries.
3. Muniarsih T, dkk. 1999. Isolasi Substansi Bioaktif Antimikroba dari Spons Asal Pulau Pari, Prosiding Seminar Bioteknologi Kelautan Indonesia. LIPI, Jakarta.
4. Suparno. 2005. Kajian Bioaktif Spons Laut (Porifera : Demospongae) suatu Peluang Alternatif Pemanfaatan Ekosistem Karang Indonesia Dalam Bidang Farmasi. IPB
5. Thakur, N.L. et.al. 2005. Marine Biology, Fifth edition. The Mc Graw Hill Companies

Sumber : Disusun Oleh : Yessie K. Lengkey
Mahasiswa Angkatan 2020 Program Studi : Doktor Ilmu Kelautan, FPIK Unsrat Manado
Tugas MK. Oceanology
Dosen : Prof. Dr. Ir. Cyska Lumenta, DEA

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *