
Minahasa Utara, inspirasikawanua.com – Anggota DPRD Kabupaten Minahasa Utara tengah mengadakan reses Masa Persidangan I Tahun Sidang III Tahun 2021. Setiap anggota dewan mendengarkan aspirasi masyarakat dari daerah pemilihan (Dapil) mereka masing-masing.
Sama halnya yang dilakukan anggota DPRD Minut dari partai PDIP, Gerrit Willem Luntungan (GWL) ST MBA yang menggelar reses, Rabu (1/12/2021) di desa Likupang I, Kecamatan Likupang Timur (Liktim), yang masuk pada Dapil III Kecamatan Liktim, Barat, dan Wori. Reses yang digelar tersebut dengan mematuhi protokol kesehatan (Protkes) yaitu dengan menerapkan, 3 M yaitu memakai masker, menjaga Jarak, dan mencuci tangan.
Dalam reses tersebut juga beberapa perwakilan masyarakat menyampaikan aspirasinya.
Seperti bapak Jerry Korengkeng menyampaikan tentang Drainase, Air bersih yang macet di Jaga 1.
Ditambahkan lagi oleh ibu Sandra Ratak, mempertanyakan terkait Solar Cell dia tiap lorong yang sudah beberapa kali di usulkan dalam reses. Dan juga SD Impres Likupang Satu yang sering terkena banjir.
Sementara itu ibu Dina Kadodosang, mengusulkan diadakannya rabat beton dan paving blok di jaga 5.
“Kami juga disini sangat membutuhkan tempat pembuangan sampah. Diharapkan juga agar di wilayah Likupang harus ada mobil padam kebakaran yang standby,” usul Kadodosang.
Untuk menjawab semua aspirasi masyarakat tersbut, Gerrit sapaan akrab GWL menuturkan, jika dirinya selaku Anggota Dewan menjemput aspirasi dari masyarakat dan aspirasi tersebut akan ia perjuangkan semaksimal mungkin di tingkat kabupaten, karena merupakan kewajiban wakil rakyat yang harus memperjuangkan suara rakyat.
“Apa yang sudah menjadi masukan atau usulan dari masyarakat terkait aspirasi mereka di wilayah masing-masing. Aspirasi yang diusulkan nantinya akan kami perjuangkan dan dibacakan pada paripurna nanti,” kata GWL.
Sementara itu terkait pertanyaan atau aspirasi masyarakat, GWL mengatakan jika tentang air bersih akan dicarikan solusi dan jalan keluarnya. Untuk pengusulan drainase, paving blok, rabat beton akan diusulkan dan diperjuangkan.
Sedangkan untuk sampah, GWL mengatakan jika pemerintah dari Provinsi dan Kabupaten sampai saat ini masih mencari solusi terkait lokasi TPA ini, sebab banyak yang tidak mau di dekat kampung atau di dekat desanya di bangun TPA.
“Untuk pengadaan mobil Damkar di Likupang, akang kami koordinasikan dengan dinas terkait. Dan informasi ya dinas terkait sudah mengusulkan itu ke kementrian dan mudah-mudahan kedepan sudah bisa direalisasikan. Yang pasti semua aspirasi yang ada akan kami usahakan, sampaikan, dan kami perjuangkan semaksimal mungkin,” tutup GWL. (Josua)