Minahasa Utara, www.inspirasikawanua.com – Terkait keluhan masyarakat hingga keluarga pasien RSU GMIM Tonsea yang merasa sangat terganggu dengan keberadaan pasar ikan di terminal Airmadidi, dikarenakan bau menyengat dari limbah ikan dan pengeras suara yang menggema hingga radius ratusan meter, membuat aktivis muda Minut William Luntungan angkat bicara.
Luntungan meminta pemerintah dalam hal ini PUD Klabat dan Dinas Perdagangan jangan saling menyalahkan tapi segera rapatkan bersama Dinas Lingkungan Hidup dan pihak rumah sakit untuk mencari solusi secepatnya.
“Apalagi PUD Klabat jangan baku lempar bola, karena PUD Klabat yang jelas-jelas mengambil retribusi dari pedagang pasar, jadi jangan lepas tanggung jawab. Seharusnya keluhan dari pihak RSU.GMIM Tonsea dan kritikan masyarakat jadi masukan dan harus segera dicarikan solusinya,” tegas Luntungan.
Lanjutnya, pasien yang ada di RS. GMIM Tonsea butuh ketenangan supaya bisa istirahat dengan baik.
“Bagaimana jo kalo so bobou anyer ikan, kong ribut suara toa so sampe di ruangan tampa dorang istirahat, bukannya sembuh mar tambah sakit,” beber Luntungan yang juga ketua LSM Gebrak Minut itu.
Luntungan juga berharap Pemerintah bersama pihak-pihak terkait dapat duduk bersama dan mencarikan solusi secepatnya bukan hanya masa bodoh. (Josua)