Manado, www.inspirasikawanua.com – Ungkapan tentang ‘setiap usaha tidak akan mengkhianati hasil’ patut diterima untuk Tim Karate Forki Sulut yang berlaga di PON XXI Aceh-Sumut.
Pasalnya, dibalik keberhasilan 2 atlit Karate Youne Mawikire dan Serda Paulo Maldini Satiamu yang masing-masing meraih medali perunggu di ajang tersebut, teryata terdapat dua pelatih yang bisa dikatakan ‘bertangan dingin’ sehingga bisa melatih para atlit Karate Sulut dengan baik tanpa pamrih, bahkan bisa melampaui target dibandingkan PON sebelumnya.
Keduanya yakni Sensei Sertu Romario Satiamu dan Ridwan Ibrahim SE. ME. Kedua pelatih inilah yang menjadi kunci sukses keberhasilan Tim Karateka Sulut di PON XXI Aceh-Sumut. Kedua pelatih ini diketuai merupakan mantan atlit Karate juga dengan segudang prestasi. Bahkan Sertu Romario Satiamu merupakan mantan atlit Pelatnas Indonesia.
Kepada media ini via telepon Serda Paulo Maldini Satiamu salah satu atlit Karate peraih medali perunggu menyampaikan terimakasih, pertama kepada Tuhan Yesus yang sudah memberikan keberhasilan bagi Tim Karate Forki di PON sehingga bisa mendapatkan 2 medali.
“Terimakasih juga untuk orang tua dan keluarga yang selalu mendukung, berikut saya juga mewakili teman-teman berterimakasih kepada Ketua Forki Minut, pak Jemmy Ringkuangan yang selalu mensupport kegiatan Karate di Sulut. Yang paling spesial Kami para atlit berterimakasih kepada para pelatih baik Sensei Ridwan Ibrahim dan Sensei Romario yang adalah Kaka saya. Karena merekalah kami bisa sejauh ini, berkat didikan dan pelatihan yang mereka berikan tanpa pamrih kepada kami Tim PON XXI Karate Forki Sulut sehingga kami bisa meraih medali,” curhat Maldini.
Terpisah Indri Kaseger salah satu pengurus Forki Sulut yang juga wasit internasional dan ikut menjadi wasit Karate di PON XXI Aceh-Sumut menurutkan, jika sudah sekian lama Cabor Karate tidak pernah meraih medali di PON dan sekarang ini berkat kedua pelatih Ridwan dan Romario bisa menghantarkan Forki Sulut untuk kembali mencatatkan namanya di podium PON XXI Aceh-Sumut.
“Terima kasih atas perjuangan dan semua pengorbanan. Romario Satiamu dan Ridwan Ibrahim yang telah menghantar 4 atlit terbaik Sulut dengan hasil 2 medali perunggu.
Tak kenal hujan panas, capek, sakit bahkan sampe harus dirawat di RS, meninggalkan keluarga, pekerjaan dan karir, dan kesenangan lainnya, hanya untuk sebuah tujuan, Forki Sulut bangkit.
Terus berkarya, semoga Forki Sulut benar-benar bisa berjaya lagi. Bersama pasti bisa, bekerja sama dan bersama-sama bekerja. Kami bangga dengan para atlit dengan kalian berdua sebagi pelatih,” tutup Kaseger. (Josua)