Minahasa Utara, inspirasikawanua.com – Pemerintah desa Teremaal kecamatan Likupang Barat, Senin (31/1), menggelar upacara adat Tulude. Pesta adat yang diselenggarakan untuk mengucapkan syukur kepada Tuhan, atas berkat yang didapatkan pada tahun 2021 lalu tersebut berlangsung sukses dan meriah.
Hukum tua desa Teremaal, Lea Mangaehe yang didampingi sekretaris desa Rosna Mohamad menuturkan, Tulude merupakan warisan para leluhur masyarakat di daerah Kepulauan Nusa Utara yang meliputi Sangihe, Talaud dan Sitaro. Pesta adat ini sakral sebagai bentuk pengucapan syukur kepada Mawu Ruata Ghenggona Langi (Tuhan Yang Mahakuasa) atas berkat kepada umat manusia khususnya pemerintah dan masyarakat desa Teremaal.
“Pesta adat tulude ini rutin dilaksanakan setiap tahun sebagai bentuk ungkapan syukur kami kepada Tuhan, sekaligus bentuk perhatian kami pemerintah desa dalam merawat dan menjaga warisan lelulur yang hingga saat ini tetap lestari,”kata Mangaehe.
Acara adat yang bertajuk ‘Malumbako kakendagu mawutumana su weo e ini ku makoa tulada sukebi palahento mebeba welase’ ini dihadiri oleh tokoh masyarakat Likupang Barat yang juga anggota DPRD Minahasa Utara Abraham Eha, Camat Likupang Barat Maikel Parengkuan S.STP, Danramil Likupang, Babinsa, Babin Kamtibmas, Babinptmar TNI AL, tokoh adat, tokoh agama serta masyarakat desa Teremaal.
Camat Likupang Barat Maikel Parengkuan dalam sambutannya turut memberikan apreseasi kepada pemerintah desa dan masyarakat yang telah menggelar pesta adat tulude. Ia berharap ditahun 2022 ini desa teremaal akan semakin maju dan masyarakatnya dijauhkan dari segala marabahaya, terlebih saat ini masih dalam masa pendemi covid 19.
“Upacara adat Tulude adalah wujud ucapan syukur dan terimakasih kita kepada Sang Pencipta. Maka atas nama pemerintah daerah, saya sangat mengapresiasi kegiatan budaya ini dapat terlaksana dengan baik oleh warga masyarakat di desa Teremaal,”ujar Parengkuan.
Ia pun berharap kebersamaan yang sudah tercipta selama ini terus terjalin dengan baik. Parengkuan juga mengajak warga menjaga kebersamaan dan bersinergi dengan pemerintah guna kemajuan desa dan kabupaten Minahasa Utara.
Sementara anggota DPRD Minahasa Utara Abraham Eha dalam sambutannya mengingatkan pemerintah dan masyarakat untuk melestarikan adat istiadat nusa utara. Bahkan ia akan memperjuangkan agar pelajaran masamper bisa masuk dalam mata pelajaran muatan lokal.
“Pelestarian budaya ini sangat penting untuk dilakukan, oleh karena itu saya akan berupaya agar adat istiadat nusa utara bisa masuk dalam mata pelajaran muatan lokal,” tutup Papi, sapaan akrab Abraham Eha.
Dalam pesta adat ini, juga dilakukan pemotongan Kue Tamo, kue adat tradisional yang dipersembahkan untuk maha pencipta. (Josua)