Minahasa Utara, www.inspirasikawanua.com – Di tengah guncangan ekonomi akibat pandemi COVID-19 serta geopolitik dunia yang tidak stabil, Pemkab Minahasa Utara (Minut) di bawah komando Bupati Joune JE Ganda SE, MAP, MSi, MM dan Wakil Bupati Kevin W Lotulung, SH, MH, (JGKWL), terus berupaya menjadikan Minut lebih hebat.
Terbukti, saat kondisi yang serba terbatas ini, JGKWL masih bisa memfasilitasi terbangunnya sistem peternakan modern berlokasi di Kecamatan Talawaan, tepatnya di desa Warisa Kampung Baru. Peternakan tersebut dikelolah oleh PT Bintang Sejahtera Bersama yang merupakan anak perusahaan dari PT Charoen Pokban Grup.
Hebatnya lagi, sistem peternakan ini merupakan yang paling besar di Sulawesi Utara dengan sekali produksi mencapai 200.000 ekor.
Bupati JG melalui Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Minut, Ir Wangke Karundeng, MAP, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (7/3/2023) mengatakan, jika kawasan peternakan modern dengan nilai investasi kurang lebih Rp 15 miliar ini sudah action di Warisa Kampung Baru sejak pertengahan tahun 2021 kemarin.
“Peternakan yang menggunakan sistem close house (ruang tertutup) ini menjadi satu-satunya dan terbesar di Sulut. Bukan cuma satu, investor yang sama juga sedang membangun di Winetin. Hanya saja, untuk yang di Winetin mereka akan bangun khusus rumah potong hewan (RPH) unggas,” ujarnya sembari menyebutkan, ditargetkan Juni 2023 peternakan ini sudah action dengan total investasi sama juga Rp 15 miliar, jadi untuk kedua peternakan tersebut nantinya total investasi mencapai Rp 30 miliar.
Diketahui, sebelumnya Bupati Joune JE Ganda menyebutkan bahwa gagasan mendirikan kawasan peternakan ayam modern itu merupakan upaya mendorong modernisasi dan industrialisasi sistem peternakan serta ketersediaan pakan dan bibit berkualitas.
“Dengan adanya kawasan industri peternakan ini, diharapkan akan dapat meningkatkan kesejahteraan para peternak ayam dan menjaga ketersediaan stok ayam bagi kebutuhan masyarakat di daerah ini,” ujarnya.
Sekadar diketahui, pembangunan RPH unggas berlokasi di desa Winetin saat ini progresnya sudah sekitar 70 persen. Jika tidak ada aral melintang, nantinya juga bakal menangani produk ekspor. (Josua)